Kopi Joss Malioboro



Angkringan Kopi Jos Lik Man Kota Yogyakarta


Menjelajahi malam di Yogyakarta, bisa ditutup dengan segelas Kopi Joss legendaris dari angkringan Lik Man. Aroma, rasa, dan cara membuatnya begitu unik, tidak ada duanya di Indonesia.

Anda bisa memesan segelas Kopi Joss di angkringan yang sudah ada sejak tahun 1960 ini. Terletak di sebelah utara Stasiun Tugu Yogyakarta dan hanya sebentar bisa sampai dengan berjalan kaki dari Jalan Malioboro.

Beragam hidangan khas angkringan disimpan pada keranjang pikul yang menjadi daya tarik tempat ini. Pikulan inilah alat yang digunakan untuk menjual oleh Mbah Pairo (Siswo Rahardjo), pelopor angkringan Lik Man. Ia biasa menjual minuman berupa kopi dan teh. Beliau berasal dari Klaten. Pada tahun 1965, barulah usahanya diteruskan ke Pak Lik Man dan terus menetap disini yang dilanjutkan oleh anaknya.

Di sepanjang Jalan Wongsodirdjan yang sempit ini, tidak hanya Lik Man, ada pula angkringan lain yang juga ramai dikunjungi pengunjung. Tapi memang Kopi Joss pertama kali diperkenalkan oleh Lik Man.

Pak Lik Man asal muasalnya hanya membuat kopi klotok, yaitu merebus kopi dengan kaleng. Tapi dia punya ide untuk memasukkan arang yang membara agar kopinya lebih matang.

Sedangkan nama Joss, istilah yang diberikan oleh pelanggan setia angkringan Lik Man. Merupakan suara khas saat arang yang membara dimasukan ke kopi panas yang mengepul dengan rasa berani sehingga pantas disebut Kopi Joss.

Setelah kopi dan bubuk gula dicampur dengan air panas mendidih, maka segera ambil dua potong arang yang membara dari kompor di sebelahnya. Arang yang memenuhi seduhan kopi membuat permukaannya berasap-asap, bergelembung, dan terdengar khas. Josssss!

Keunggulan kopi tersebut adalah tingkat kafein yang lebih rendah setelah dinetralisir oleh arang. Temuan tersebut adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang kerap ngumpul di sana.

Harga Kopi Joss angkringan Lik Man 
Secangkir kopi Joss dihargai Rp 4.000, menggunakan bubuk kopi pilihan yang merupakan warisan asli Yogyakarta bermerek Murni. Jika lagi ramai pengunjung, sebanyak 15 bungkus kopi ukuran medium dan sekarung besar arang, semuanya bisa habis disini.

Angkringan Lik Man buka dari pukul 14.00 - 02.00 WIB. Semakin malam, suasananya akan semakin ramai seperti siang hari. Jalan-jalan yang sempit terkadang tersendat oleh mobil pengunjung.

Namun tak perlu khawatir kehabisan kursi, trotoar sepanjang sekitar 50 meter dan tikar telah disiapkan dipakai menjadi tempat santai untuk menghabiskan malam sambil bercakap-cakap.

Selain Kopi Joss, berbagai jenis minuman disediakan dalam angkringan ini, mulai dari teh manis, susu jahe, hingga wedang tape. Berbagai jenis makanan khas angkringan diantaranya nasi kucing, aneka macam sate mulai dari ayam, kerang, siput, telur puyuh, dan usus ayam, sangat pas untuk bisa menjadi teman bicara sampai larut malam.

Bicara tentang harganya, teh manis panas harganya Rp 2.000, susu jahe Rp 5.000, nasi kucing Rp 2.000, harga sate berkisar antara Rp 2.000 dan Rp 3.000, sedangkan jenis gorengan cuma Rp 500 sampai Rp 1.000.

Harganya yang populis membuat angkringan ini memiliki pelanggan dari berbagai kalangan. Pada tahun 1960-an sampai tahun 1990-an, lebih banyak tukang becak yang datang untuk ngopi yang memang sehari-harinya punya mata pencaharian di sekitar Malioboro atau pegawai Stasiun Tugu.

Tapi mulai tahun 2000-an, banyak mahasiswa yang datang minum kopi ke sini. Baru belakangan ini ada lebih banyak wisatawan dari luar kota. Tak hanya wisatawan dalam negeri, tak jarang juga kedatangan tamu dari luar negeri yang sengaja mencari Kopi Joss Lik Man. Ada yang dari Singapura, katanya kopi Joss banyak yang dibicarakan di sana.

Beberapa artis dan seniman juga menjadi pelanggan kopi Joss ini sampai sekarang. Sebut saja Djaduk Ferianto, Ikang Fauzi, personil Band Letto, Bambang Trihatmodjo, dan seniman Yogyakarta lainnya nampaknya lesehan menikmati kopi di sini.

Bukan hanya kopi dengan rasa berani, kopi Joss bisa menyegarkan tubuh yang lelah alias penambah vitalitas pria dan menyembuhkan pilek.

Angkringan kopi jos Pak Agus Yogyakarta


Pak Agus adalah pemilik angkringan yang terletak di sebelah timur Stasiun Tugu. Angkringan dekat dengan masyarakat. Muda dan tua, laki-laki dari semua fraksigolongan duduk di angkringan Pak Agus. Mereka mengobrol dengan hangat di bawah langit Jogja yang cerah. Begitulah cara Jogja memanjakan penghuninya dengan menghadirkan keunikannya dalam bentuk angkringan.

Disini, pemburu kuliner kopi Jogja akan menikmati kopi yang unik. Rasanya, menakjubkan. Harus memakai arang yang benar-benar merah. Jika tidak, rasanya akan berbeda. Kopi Joss rasanya sangat menyegarkan tubuh dan menghilangkan rasa dingin.


Disini juga ada nasi kucing dengan gorengan yang juga siap meramaikan hangout anda dengan teman-teman.

Cara menuju ke lokasi angkringan Jogja terkenal


Dari persimpangan Tugu Yogyakarta, lurus ke selatan menuju Jl. Mangkubumi. Sebelum Anda nyampai di persimpangan kereta di Stasiun Tugu, coba Anda berhenti di sebelah utara stasiun. Akan tampak barisan angkringan Kopi Joss terletak di sisi utara Stasiun Tugu Yogyakarta siap menanti Anda.

Dari Jalan Malioboro, Anda bisa berjalan ke utara dan menyeberan rel kereta api, sampai Anda mencapai gang tepat di utara stasiun kereta api Tugu. Jika berbelok ke kiri, Anda akan langsung menemukan tempat yang terkenal ini di sisi kiri Anda. Untuk mengidentifikasinya, lihat dua kontainer besar yang terhubung dengan bambu, anglo dengan arang yang terbakar, dan deretan gelas yang tersusun rapi. Angkringan Lik Man ada di Jl. Wongsodirjan, Yogyakarta. Jika dari Tugu Pal Putih, maka berjalanlah ke selatan sekitar 500 meter, lalu belok kanan.

Ada angkutan umum murah untuk sampai ke sana yaitu memakai Bus Trans Jogja. Tiket hanya Rp 4.000. Anda harus menuju halte bus Trans Jogja. Kemudian, Anda harus sampai ke halte Stasiun Tugu. Tanya ke operator jika masih bingung. Operator akan dengan senang hati memberikan informasi. Trans Jogja beroperasi dari jam 5:30 pagi sampai 21:30.

Dari Bandara Adi Sutjipto:
Silahkan ambil Route 1A - Stop di tempat Stasiun Tugu (halte), lalu jalan ke Kopi Joss.
Dari Stasiun Kereta Api Tugu:
Jalan saja, karena sangat dekat
Dari Terminal Giwangan:
Silahkan ambil Route 3B - Hentikan di Pasar Kembang (halte), lalu jalan-jalan ke Kopi Joss.
Dari Terminal Bus Jombor:
Silahkan ambil Route 2A - Stop di shelter Stasiun Tugu (halte), lalu jalan-jalan ke Kopi Joss.

Kopi Joss bahaya ?


Reaksi apa yang banyak orang rasakan saat pertama kali melihat arang di dalam segelas Kopi Joss ? Tidak diragukan lagi timbul pertanyaan apakah kopi itu aman diminum? Tenang, Kopi Joss sangat aman dikonsumsi dan bahkan membawa manfaat bagi si peminum.

Arang yang jika dibakar dengan batas suhu sekitar 250 derajat Celcius, maka secara alami, proses ini akan merubah arang menjadi karbon aktif yang berfungsi untuk mengikat polutan dan racun yang ada di dalam tubuh. Arang atau karbon aktif telah dikenal sebagai obat anti-racun alami yang hebat. Bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat, arang diformulasikan sedemikian rupa sebagai bahan utama pembuatan obat anti toksik berupa suspensi tablet kunyah, cairan, pil dan serbuk. Produknya meliputi Diarrest, Donnagel, EZ-Char, Kaopectate, Kaopek dan Actidose-Aqua.

Alih-alih langsung meminum obat arang, ada cara lain yang lebih nikmat melalui secangkir kopi yang telah dilakukan di Indonesia sejak dahulu kala. Arang yang ada di dalam Kopi Joss tidak perlu dimakan, anggap saja es batu dengan warna hitam. Arang yang digunakan dalam pembuatan Kopi Joss ini menggunakan arang yang terbuat dari kayu Sambi. Biasanya banyak didatangkan langsung dari Kalimantan.

Arang aktif telah digunakan sejak lama untuk mengatasi masalah pencernaan. Arang juga mengandung zat sorbitol. Zat sebagai pencahar dengan proses menyerap racun secara alami dan membuangnya secara alami dari saluran pencernaan. Arang juga berkhasiat menyembuhkan penyakit gastritis (asam lmbung), kembung, dingin dan panas di dalam.

Arang dicampur dalam segelas Kopi Joss, bisa mengikat atau mengurangi kadar kafein yang terkandung dalam kopi. Terlalu banyak kafein dalam tubuh juga tidak baik. Jika kopi Joss berbahaya dikonsumsi dan merusak kesehatan karena dicelupin arang, maka tentu saja pasti ada dari Dinas Kesehatan dan pihak terkait Yogyakarta melarang penjualan Kopi Joss. Padahal, sejak pertama kali ada sekitar tahun 1970-an hingga kini Kopi Joss terus diburu pecinta kopi sejati. (Sumber : detik, gudeg, yogyes, santap jogja, wisatapedi, kompasiana)




Tag : kopi joss

Related Post:

Back To Top