
Ibu Hamil Boleh Minum Kopi Gak - Kehamilan ialah saat yang sulit dalam kehidupan seorang perempuan sebab ibu hamil mesti makan buat dua orang, mengingat perkembangan jabang bayi serta kesehatannya dengan cara bersamaan.
Selama masa kehamilan, dokter memberi nasihat kepada perempuan tentang bermacam hal yang dapat serta tak dapat mereka lakukan, menjadikan wanita lebih waspada seputar makanan yang mereka makan dan kegiatan yang bisa mereka lakukan.
Salah satu kekhawatiran ialah apakah minum kopi bakal makin berbahaya buat bumil karena kandungan kafeinnya yang berpotensi menimbulkan dampak buat bayi yang dikandungnya.
Banyak sekali akibat yang terjadi bila ibu hamil meminum kopi, seperti gejala kecemasan, kecanduan, insomnia, jantung berdetak kencang, gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi, migrain, tremor, serta sering buang air kecil.
Kalau bumil sedang hamil, kafein di dalam kopi dapat menembus plasenta dan bisa berdampak jelek pada janin yang lagi dikandung. Akibat lainnya yang dapat terjadi ialah ibu hamil bisa mengalami refleks asam lambung, anemia, keguguran, dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Takaran Kopi Buat Ibu Hamil
Jika ibu hamil ingin minum kopi ketika hamil sebaiknya menggunakan takaran yang baik dengan batas paling banyak 200 mg dalam sehari atau kira-kira 2 cangkir kopi instan. Jadi bumil harus mengetahui kandungan kafein dalam teh serta kopi atau makanan semacamnya. Jangan sampai mengonsumsinya melebihi batas kewajaran.
Oh ya, ibu hamil bisa memakai patokan di bawah ini sebelum mengkonsumsinya. Sebanyak 60-200 mg kafein dalam satu cangkir kopi seduh, 140 mg kafein dalam satu cangkir kopi saring, 100 mg kafein dalam satu cangkir kopi instan, 40 mg kafein dalam satu teh botol soda, 75 mg kafein dalam satu cangkir teh dan 25-50 mg kafein dalam 50 g cokelat.
Jadi jangan sampai berlebihan ya, para bumil. Sebaiknya pula tradisi ngopi ibu hamil kurangi jangan sampai lebih dari dua cangkir ya, dalam sehari. Ada bagusnya pula sebelum hamil ibu hamil telah mengurangi kebiasaan ngopi tersebut.
Alasan adanya pembatasan ini adalah sebab kafein mencerna serta memetabolisme pada tingkat yang jauh makin lambat pada perempuan hamil, yang berdampak dapat mencapai jabang bayi melalui plasenta serta memasuki aliran darah.
bayi yang masih dalam tahap pertumbuhan tidak bakal bisa menghalau dampak yang terkait dengan kafein. Sebuah tinjauan studi yang menganalisis bagaimana kafein mempengaruhi kehamilan, menunjukkan kemungkinan lebih tinggi dari persalinan dini serta keguguran serta berat badan bayi ketika lahir yang relatif makin kecil.
Treasure McGuire, associate professor (Farmakologi) di Bond University mengatakan bahwa seluruh studi menunjukkan bahwa konsumsi kafein dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi hanyalah pengamatan saja, oleh sebab itu, hubungan sebab-akibat tak mungkin dibangun dengan studi farmakologis yang ada.
Perempuan mempunyai keengganan alami terhadap makan kopi selama tahap awal kehamilan mereka. Perempuan juga harus berhati-hati setelah melahirkan, dan ibu menyusui barangkali mau mengurangi asupan kafein mereka karena bisa membuat bayi mereka menjadi rewel dan tidak dapat tidur.
(Sumber : https://www.jpnn.com/news/apakah-ibu-hamil-boleh-minum-kopi, https://bloggerwanita.co.id/apakah-ibu-hamil-boleh-minum-kopi-temukan-jawabannya/)

