Cara Mengolah Biji Kopi Menjadi Kopi Bubuk



Mungkin Anda penasaran ingin mengetahui bagaimana cara mengolah biji kopi menjadi kopi bubuk. Memang, kalau kita telusuri, langkahnya sangat panjang jika akan menghasilkan kopi bubuk, dari pemetikan buah kopi, penyortiran, pengupasan, penjemuran dan penggilingan. Agar hasil bubuik kopinya istimewa, maka langkah tersebut harus dilakukan secara seksama tidak boleh asal-asalan.

Baiklah, agar lebih jelas, ikuti langkah-langkah mengolah biji kopi sampai menjadi kopi bubuk berkualitas di bawah ini :

Masa panen
Tanaman kopi biasanya sudah siap dipanen pada saat akhir musim kemarau. Ciri-ciri buah kopi yang sudah boleh dipanen adalah kulitnya yang berwarna merah, tekstur agak empuk, dan mengeluarkan aroma khas. Pemanenan harus dilakukan secara manual dengan tangan dengan cara memetik buah kopi yang sudah masak. Pemanenan ini dilakukan setiap hari dan rutin, mengingat tiap hari ada biji kopi yang masak.

Penyortiran
Proses ini dilakukan untuk memilih buah kopi mentah atau belum masak pisan yang mungkin ikut terpetik sebab buah kopi yang belum masak sempurna hanya akan menghasilkan kualitas bubuk kopi yang rendah. Pisahkan juga biji kopi yang cacat, yang warnanya tidak merah dan yang kotor agar kualitasnya mantap.

Penjemuran 
Setelah disortir, proses selanjutnya adalah penjemuran selama 2-3 hari terik dengan maksud untuk mengeringkan kopi sehingga kulitnya gampang dikupas.

Pengupasan
Pengupasan kulit kopi yang dilakukan dengan cara tradisional dengan cara menggunakan alu dan lumpang. Buah kopi ditumbuk dahulu sampai kulit ari dan cangkangnya terkelupas sendiri. Adapun pengupasan yang agak modern dilakukan dengan menggunakan mesin pengupas kopi dan ini cara yang direkomendasikan sambil dialiri air.

Fermentasi
Cara melakukan fermentasi bisa dengan dua cara, yaitu merendam biji dalam air bersih atau menumpuk biji basah dalam bak semen atau bak kayu yang atasnya ditutup dengan karung goni yang harus selalu dibasahi. Lama proses fermentasi pada lingkungan tropis seperti Indonesia adalah 12-36 jam. Jika lapisan sudah hilang, maka proses fermentasi bisa dikatakan selesai lalu cuci kembali biji dengan air serta membersihkan sisa-sisa lendir dan kulit buah yang masih menempel pada biji.

Penjemuran biji 
Setelah kulit dan cangkangnya terpisah, maka selanjutnya biji kopi dijemur di bawah sinar matahari langsung. Untuk penjemuran, tebarkan biji kopi di atas lantai jemur secara merata. Ketebalan tumpukan biji sebaiknya tidak lebih dari 4 cm. Lakukan proses membalikkan biji secara teratur ketika masih dalam keadaan basah. Penjemuran yang berlangsung selama 5-7 hari atau sampai kandungan air di dalam biji kopi tersisa tinggal 30-35 persen. Lama penjemuran sekitar 2-3 minggu akan menghasilkan biji kopi dengan kadar air berkisar 16-17%. Jika kadar air yang diinginkan masih dianggap kurang, maka harus dilakukan penjemuran lanjutan yang dilakukan dengan bantuan mesin pengering.

Pengupasan kulit tanduk
Setelah biji kopi mencapai kadar air yang diinginkan, segera untuk mengupas kulit tanduk yang masih menyelimuti biji. Pengupasan bisa dilakukan dengan cara ditumbuk atau dengan bantuan mesin pengupas. Namun dianjurkan menggunakan mesin untuk mengurangi resiko kerusakan biji kopi.

Pemanggangan 
Pemanggangan biji kopi ditujukan untuk meningkatkan citarasa dari kopi. Biji kopi yang sudah dipanggang akan berubah warna menjadi lebih gelap dan aromanya lebih kuat. Pemanggangan modern dilakukan dengan menggunakan oven, sedangkan cara tradisionalnya dengan cara menyanggrainya.

Penggilingan 
Biji kopi yang telah matang disanggrai, selanjutnya digiling menjadi bubuk kopi. Proses penggilingan bisa dilakukan secara tradisional dengan cara menumbuk biji kopi sampai halus. Adapun cara modernnya bisa dengan menggunakan mesin penggiling biji kopi.

Setelah bubuk kopi terkumpul, bubuk kopi sudah siap untuk diseduh menjadi secangkir minuman kopi yang mantap surantap atau siap untuk dijual.




Tag : biji kopi, kopi bubuk
Back To Top