Kalau sobat pecinta kopi bertanya, memangnya kopi arabika dan robusta, lebih enak yang mana sih ? Jawabannya tergantung. Kok tergantung ? Maksudnya gini, penilaian enaknya itu tergantung kebiasaan lidah masing-masing. Kalau Saya menilai lebih nikmat/enak kopi arabika dari robusta karena Saya nggak begitu suka cita rasa pahit pada kopi robusta. Nah, kalau yang suka rasa pahitnya yang kentel, tentu akan memilih kopi robusta sebagai kopi yang paling enak.
Namun demikian berdasarkan sharing pengalaman para penikmat kopi premium dan berkelas, ternyata kopi arabika disebut-sebut sebagai kopi paling enak. Cita rasanya yang asam, lembut, ringan, aromatik, lebih disukai banyak orang. Kandungan lipid dan gula pada kopi arabika lebih tinggi daripada robusta.
Setelah terurai, kandungan gula yang tinggi akan membuat rasa kopi lebih asam dan kopi lebih mudah larut. Arabika cenderung memiliki rasa yang lebih manis, lembut, dan asam. Ada jejak gula, buah, dan berry dalam rasanya.
Sementara itu, robusta yang tinggi kafein terasa lebih pahit, kuat, kasar, berbutir-butir, serta memiliki sisa rasa kacang. Namun robusta berkualitas bagus digunakan sebagai campuran espresso atau cofee blend untuk memberikan kekentalan yang lebih baik.
Jadi, antara kopi arabika dan robusta, mana yang enak ? Sebetulnya bukan pertanyaan yang sulit dijawab karena jawabannya ada di benak masing-masing para pecinta kopi.
Intinya bahwa baik kopi arabika maupun robusta punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan punya penikmatnya masing-masing. Sama saja halnya kalau dihadapkan dengan pilihan, Anda lebih suka wanita berambut panjang atau berambut pendek.
Pria A yang suka wanita berambut panjang terurai, pastinya sang pria akan mendekati gadis yang rambutnya tidak pendek, bukan berarti yang berambut pendek itu jelek, tapi dia kebetulan tidak suka wanita berambut pendek. Tidak suka bukan berarti dia jelek karena ada juga si pria B yang tidak setipe dengan pria A, malah suka wanita berambut pendek.
Kopi juga sama, kopi arabika ada komunitas penikmatnya, kopi robusta ada kumpulan para penyukanya, bahkan mungkin ada pula yang tidak menyukai keduanya, tapi menyukai kopi jenis lain, bisa saja kan ?
Kalau boleh Saya simpulkan, perbedaan dari cita rasa kopi arabika dan robusta adalah sebagai berikut :
Kopi Arabika
- Aromatik seperti perpaduan bunga dan buah
- Rasa cenderung asam
- Citarasa lembut dengan rasa buah-buahan
- Rasa lebih manis dibandingkan Kopi Robusta
Kopi Robusta
- Aroma lembut dan manis seperti kacang-kacangan.
- Cenderung pahit dirasa
- Tekstur rasa yang lebih kuat dan keras.
Hanya penikmat kopi sejati yang bisa merasakan dan membedakan cita rasa dari kedua jenis kopi tersebut. Saya sendiri yang masih muda dalam hal mencicipi kopi, baru bisa sebatas membedakan dominasi rasa pahit dan tidaknya pada minuman kopi.
Kalau rasa pahitnya lebih dominan, Saya yakin bahwa jenis kopi yang Saya minum adalah kopi jenis Robusta. Banyak kopi sachetan di toko atau warung-warung yang apabila diseduh lebih didominasi rasa pahit. Dan itu hal jamak karena kebanyakan produsen kopi siap seduh, menggunakan kopi jenis robusta untuk produk mereka. Mengapa ? Karena harga produksi yang murah dan masyarakat lebih banyak mengkonsumsi kopi yang non premium atau harga rakyat.
Sementara untuk kopi arabika, biasanya digunakan oleh cafe-cafe kelas menengah ke atas yang memang dijual dengan harga yang sesuai walaupun memang ada juga cafe yang menyediakan kopi robusta untuk menghasilkan kopi-kopi kombinasi.
Itulah yang bisa Saya jelaskan seputar perbandingan cita rasa dari kopi arabika dan robusta. Paling enak yang mana ? Saya kira jawabannya sudah Anda temukan dalam hati Anda.
Beberapa artikel yang sering dibaca :
- harga kopi arabika dan robusta
- rasa kopi robusta
- manfaat kopi robusta
- pohon kopi arabika
Namun demikian berdasarkan sharing pengalaman para penikmat kopi premium dan berkelas, ternyata kopi arabika disebut-sebut sebagai kopi paling enak. Cita rasanya yang asam, lembut, ringan, aromatik, lebih disukai banyak orang. Kandungan lipid dan gula pada kopi arabika lebih tinggi daripada robusta.
Setelah terurai, kandungan gula yang tinggi akan membuat rasa kopi lebih asam dan kopi lebih mudah larut. Arabika cenderung memiliki rasa yang lebih manis, lembut, dan asam. Ada jejak gula, buah, dan berry dalam rasanya.
Sementara itu, robusta yang tinggi kafein terasa lebih pahit, kuat, kasar, berbutir-butir, serta memiliki sisa rasa kacang. Namun robusta berkualitas bagus digunakan sebagai campuran espresso atau cofee blend untuk memberikan kekentalan yang lebih baik.
Jadi, antara kopi arabika dan robusta, mana yang enak ? Sebetulnya bukan pertanyaan yang sulit dijawab karena jawabannya ada di benak masing-masing para pecinta kopi.
Sumber gambar : gadelan.co
Intinya bahwa baik kopi arabika maupun robusta punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan punya penikmatnya masing-masing. Sama saja halnya kalau dihadapkan dengan pilihan, Anda lebih suka wanita berambut panjang atau berambut pendek.
Pria A yang suka wanita berambut panjang terurai, pastinya sang pria akan mendekati gadis yang rambutnya tidak pendek, bukan berarti yang berambut pendek itu jelek, tapi dia kebetulan tidak suka wanita berambut pendek. Tidak suka bukan berarti dia jelek karena ada juga si pria B yang tidak setipe dengan pria A, malah suka wanita berambut pendek.
Kopi juga sama, kopi arabika ada komunitas penikmatnya, kopi robusta ada kumpulan para penyukanya, bahkan mungkin ada pula yang tidak menyukai keduanya, tapi menyukai kopi jenis lain, bisa saja kan ?
Kalau boleh Saya simpulkan, perbedaan dari cita rasa kopi arabika dan robusta adalah sebagai berikut :
Kopi Arabika
- Aromatik seperti perpaduan bunga dan buah
- Rasa cenderung asam
- Citarasa lembut dengan rasa buah-buahan
- Rasa lebih manis dibandingkan Kopi Robusta
Kopi Robusta
- Aroma lembut dan manis seperti kacang-kacangan.
- Cenderung pahit dirasa
- Tekstur rasa yang lebih kuat dan keras.
Hanya penikmat kopi sejati yang bisa merasakan dan membedakan cita rasa dari kedua jenis kopi tersebut. Saya sendiri yang masih muda dalam hal mencicipi kopi, baru bisa sebatas membedakan dominasi rasa pahit dan tidaknya pada minuman kopi.
Kalau rasa pahitnya lebih dominan, Saya yakin bahwa jenis kopi yang Saya minum adalah kopi jenis Robusta. Banyak kopi sachetan di toko atau warung-warung yang apabila diseduh lebih didominasi rasa pahit. Dan itu hal jamak karena kebanyakan produsen kopi siap seduh, menggunakan kopi jenis robusta untuk produk mereka. Mengapa ? Karena harga produksi yang murah dan masyarakat lebih banyak mengkonsumsi kopi yang non premium atau harga rakyat.
Sementara untuk kopi arabika, biasanya digunakan oleh cafe-cafe kelas menengah ke atas yang memang dijual dengan harga yang sesuai walaupun memang ada juga cafe yang menyediakan kopi robusta untuk menghasilkan kopi-kopi kombinasi.
Itulah yang bisa Saya jelaskan seputar perbandingan cita rasa dari kopi arabika dan robusta. Paling enak yang mana ? Saya kira jawabannya sudah Anda temukan dalam hati Anda.
Beberapa artikel yang sering dibaca :
- harga kopi arabika dan robusta
- rasa kopi robusta
- manfaat kopi robusta
- pohon kopi arabika