Nah selain mengulas masalah kopi, tidak ada salahnya kalau Sya menjuga membahas pohon kopi termasuk tentang tinggi pohon kopi.
Kopi Arabika
Kopi arabika berasal dari hutan pegunungan di Ethiopia, Afrika. Di habitat aslinya, tanaman ini tumbuh di bawah kanopi hutan tropis yang rimbun. Kopi jenis ini banyak ditanam di ketinggian di atas 500 meter di atas permukaan laut.
Kopi arabika akan tumbuh optimal jika ditanam pada ketinggian 1000-2000 meter di atas permukaan laut. Dengan curah hujan mulai dari 1200-2000 mm per tahun. Suhu lingkungan yang paling cocok untuk tanaman ini berkisar antara 15-24 derajat C. Tanaman ini tidak dapat bertahan pada suhu yang mendekati titik beku di bawah 4 derajat C.
Tanaman kopi arabika pendek menyerupai semak dengan tinggi pohon kopi sekitar 2-4 meter. Batang berdiri tinggi dengan bentuk bulat. Pohon itu memiliki banyak cabang. Buah kopi matang akan jatuh ke tanah dan dapat menyerap bau tanah, sehingga harus cepat dipetik sebelum jatuh ke tanah karena dapat mengubah rasa dan kenikmatan kopi Arabika.
Buah kopi ini membutuhkan waktu enam hingga sembilan bulan untuk menjadi biji matang. Pohon kopi ini menghasilkan buah setahun sekali. Resistensi terhadap penyakit HV agak kurang. Kopi arabika juga bisa diolah dengan metode basah yang harganya lebih mahal daripada metode kering.
Varietas kopi Arabika antara lain :
S 795
Varietas ini memiliki produktivitas 1000-1500 kg / ha pada kepadatan penanaman 1.600-2.000 pohon per hektar. Mulai berbunga pada usia 15-24 bulan. Agak tahan terhadap serangan karat daun ketika ditanam di ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.
USDA 762
Produktivitas kopi jenis ini mencapai 800-12000 kg / ha. Mulai berbunga pada 32-34 bulan. Agak tahan terhadap penyakit karat daun.
Andung sari-1
Produktivitas sekitar 350 kg / ha. Mulai berbunga pada usia 15-24 bulan. Jika ditanam di ketinggian kurang dari 900 meter, varietas ini rentan terhadap serangan oleh karat daun tetapi cukup tahan untuk ditanam di daerah yang kurang subur.
Sigarar Utang
Produktivitasnya mencapai 1500 kg per hektar. Varietas ini memiliki hak istimewa untuk dapat berbuah terus menerus mengikuti pola distribusi hujan. Bijinya besar, rentan terhadap hama serbuk buah dan nematoda, tetapi cukup tahan terhadap karat daun. Disarankan untuk ditanam di ketinggian di atas 1000 meter di atas permukaan laut.
Umumnya kopi arabika dihargai lebih tinggi dari jenis lainnya. Dari segi rasa, arabika memiliki berbagai macam rasa. Setiap varietas kopi yang ditanam di tempat yang berbeda akan memiliki perbedaan rasa yang signifikan. Kopi arabika memiliki aroma yang kuat, ketebalan tubuh ringan hingga sedang dan keasaman tinggi. Kandungan kafein lebih rendah dari robusta yaitu sekitar 0,8-1,5%.
Lebih dari 65% perdagangan kopi dunia didominasi oleh arabika. Selain mendominasi pangsa pasar, saat ini kopi Arabika bernilai hampir dua kali lipat dari robusta. Pusat perdagangan arabika ada di bursa komoditas New York.
Kopi Robusta
Kopi robusta juga ditemukan di Afrika, tepatnya di Kongo pada 1870. Kopi Robusta dapat ditanam di dataran rendah 200 meter di atas permukaan laut hingga 2000 meter di atas permukaan laut. Tanaman kopi robusta lebih tahan terhadap penyakit dan buah juga tidak jatuh ke tanah, sehingga bisa dipanen setiap saat. Pohon itu sendiri bisa tumbuh hingga ketinggian 10 meter.
Tingkat kafein kopi robusta adalah yang tertinggi dibandingkan kopi arabika dan jenis kopi lainnya. Kopi ini memiliki aroma seperti cokelat ketika disajikan dengan air mendidih. Baru-baru ini kopi robusta sering dikombinasikan dengan kopi arabika untuk mendapatkan aroma yang lebih kuat dan rasa yang lebih bervariasi.
Kopi Liberika
Kopi Liberika ditemukan di hutan Liberia dan Pantai Gading. Kopi ini memiliki ukuran pohon yang lebih besar dari kopi Robusta, bisa mencapai ketinggian 9 meter. Memiliki dua kali buah Arabika. Ini adalah tanaman yang membutuhkan suhu tinggi dan air yang berlimpah. Karena karakteristik ini, Coffee Liberika dipilih sebagai pemegang graft.
Selanjutnya baca pula tentang Pohon Kopi Surabaya.
Sumber :
https://alamtani.com/kopi-arabika/
http://planettanaman.blogspot.com/2011/10/kopi-dan-jenisnya.html
Kopi Arabika
Kopi arabika berasal dari hutan pegunungan di Ethiopia, Afrika. Di habitat aslinya, tanaman ini tumbuh di bawah kanopi hutan tropis yang rimbun. Kopi jenis ini banyak ditanam di ketinggian di atas 500 meter di atas permukaan laut.
Kopi arabika akan tumbuh optimal jika ditanam pada ketinggian 1000-2000 meter di atas permukaan laut. Dengan curah hujan mulai dari 1200-2000 mm per tahun. Suhu lingkungan yang paling cocok untuk tanaman ini berkisar antara 15-24 derajat C. Tanaman ini tidak dapat bertahan pada suhu yang mendekati titik beku di bawah 4 derajat C.
Tanaman kopi arabika pendek menyerupai semak dengan tinggi pohon kopi sekitar 2-4 meter. Batang berdiri tinggi dengan bentuk bulat. Pohon itu memiliki banyak cabang. Buah kopi matang akan jatuh ke tanah dan dapat menyerap bau tanah, sehingga harus cepat dipetik sebelum jatuh ke tanah karena dapat mengubah rasa dan kenikmatan kopi Arabika.
Buah kopi ini membutuhkan waktu enam hingga sembilan bulan untuk menjadi biji matang. Pohon kopi ini menghasilkan buah setahun sekali. Resistensi terhadap penyakit HV agak kurang. Kopi arabika juga bisa diolah dengan metode basah yang harganya lebih mahal daripada metode kering.
Varietas kopi Arabika antara lain :
S 795
Varietas ini memiliki produktivitas 1000-1500 kg / ha pada kepadatan penanaman 1.600-2.000 pohon per hektar. Mulai berbunga pada usia 15-24 bulan. Agak tahan terhadap serangan karat daun ketika ditanam di ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.
USDA 762
Produktivitas kopi jenis ini mencapai 800-12000 kg / ha. Mulai berbunga pada 32-34 bulan. Agak tahan terhadap penyakit karat daun.
Andung sari-1
Produktivitas sekitar 350 kg / ha. Mulai berbunga pada usia 15-24 bulan. Jika ditanam di ketinggian kurang dari 900 meter, varietas ini rentan terhadap serangan oleh karat daun tetapi cukup tahan untuk ditanam di daerah yang kurang subur.
Sigarar Utang
Produktivitasnya mencapai 1500 kg per hektar. Varietas ini memiliki hak istimewa untuk dapat berbuah terus menerus mengikuti pola distribusi hujan. Bijinya besar, rentan terhadap hama serbuk buah dan nematoda, tetapi cukup tahan terhadap karat daun. Disarankan untuk ditanam di ketinggian di atas 1000 meter di atas permukaan laut.
Umumnya kopi arabika dihargai lebih tinggi dari jenis lainnya. Dari segi rasa, arabika memiliki berbagai macam rasa. Setiap varietas kopi yang ditanam di tempat yang berbeda akan memiliki perbedaan rasa yang signifikan. Kopi arabika memiliki aroma yang kuat, ketebalan tubuh ringan hingga sedang dan keasaman tinggi. Kandungan kafein lebih rendah dari robusta yaitu sekitar 0,8-1,5%.
Lebih dari 65% perdagangan kopi dunia didominasi oleh arabika. Selain mendominasi pangsa pasar, saat ini kopi Arabika bernilai hampir dua kali lipat dari robusta. Pusat perdagangan arabika ada di bursa komoditas New York.
Kopi Robusta
Kopi robusta juga ditemukan di Afrika, tepatnya di Kongo pada 1870. Kopi Robusta dapat ditanam di dataran rendah 200 meter di atas permukaan laut hingga 2000 meter di atas permukaan laut. Tanaman kopi robusta lebih tahan terhadap penyakit dan buah juga tidak jatuh ke tanah, sehingga bisa dipanen setiap saat. Pohon itu sendiri bisa tumbuh hingga ketinggian 10 meter.
Tingkat kafein kopi robusta adalah yang tertinggi dibandingkan kopi arabika dan jenis kopi lainnya. Kopi ini memiliki aroma seperti cokelat ketika disajikan dengan air mendidih. Baru-baru ini kopi robusta sering dikombinasikan dengan kopi arabika untuk mendapatkan aroma yang lebih kuat dan rasa yang lebih bervariasi.
Kopi Liberika
Kopi Liberika ditemukan di hutan Liberia dan Pantai Gading. Kopi ini memiliki ukuran pohon yang lebih besar dari kopi Robusta, bisa mencapai ketinggian 9 meter. Memiliki dua kali buah Arabika. Ini adalah tanaman yang membutuhkan suhu tinggi dan air yang berlimpah. Karena karakteristik ini, Coffee Liberika dipilih sebagai pemegang graft.
Selanjutnya baca pula tentang Pohon Kopi Surabaya.
Sumber :
https://alamtani.com/kopi-arabika/
http://planettanaman.blogspot.com/2011/10/kopi-dan-jenisnya.html
Tag :
Pohon Kopi
