About Coffee - Kaffee

Perbedaan Kopi Toraja Arabika dan Robusta



Menikmati kopi telah menjadi lifestyle tersendiri. saat ini penikmatnya kian bertambah. Apakah itu untuk ritual pagi atau untuk sekadar menemani nongkrong serta saling berbagi cerita di kafe-kafe. Meski begitu, lumayan berbagai yang belum bisa membedakan mana kopi arabica serta mana kopi robusta.

Perbedaan kopi arabica serta robusta tak cuma pada citarasanya saja, tetapi lebih luas. Disebabkan rasa kopi biasanya ditentukan berbagai hal, mulai dari jenis atau varietasnya, lokasi penanamannya, lingkungan kira-kiranya, dan pengolahan bijinya.

Macam kopi lumayan banyak, namun kopi arabica dan Robusta ialah tipe terbesar yang ada di Indonesia dan digunakan di umumnya coffee shop atau kedai kopi. Lalu apa perbedaan kopi dari keduanya?

Perbedaan Kopi Arabika dan Kopi Robusta

Kondisi Lingkungan

Pohon kopi arabika umumnya tumbuh di antara ketinggian 2,5-4,5 meter (8.2-14,7 kaki), membutuhkan suhu antara 15 ° -24 ° C (59-75 ° F) dan curah hujan tahunan sekitar 1200-2200 mm / tahun.

Robusta tumbuh sedikit lebih tinggi pada 4,5-6,5 meter (8,2-21,3 kaki), membutuhkan temperatur yang lebih hangat 18 ° -36 ° C (64-97 ° F) serta curah hujan lebih sedikit (2200-3000 mm / th) ketimbang arabika.

Dalam hal hasil, Arabika memproduksi lebih sedikit kopi tiap hektar daripada robusta, sehingga modal menumbuhkan arabica jauh lebih tinggi.

Bentuk Biji Kopi

Biji kopi Arabika mempunyai bentuk elips yang sedikit lebih besar daripada kacang robusta yang lebih kecil dan lebih bulat. Perbedaan struktural juga ada antara kacang-kacangan, yang mungkin menjelaskan mengapa kedua kacang panggang terpanggang dalam keadaan yang sama.

Kafein dan Asam Klorogenik

Karena rasa pahit mereka, apakah itu kafein maupun asam klorogenik (CGA) diyakini bertindak sebagai penghambat serangga dan hewan. Sebab Robusta mengandung sekitar dua kali konsentrasi kafein dan CGA, maka tumbuhan ini jauh lebih ‘kuat’ di alam bebas.

Kandungan Gula serta Lemak

Arabica mempunyai hampir 60% lemak lebih dan hampir dua kali konsentrasi gula dari pada robusta. Akibatnya gula ini memainkan peran penting selama tahapan pemanggangan dalam menciptakan beberapa senyawa aromatik kunci, dan berperan pada badan sebab kadar zat terlarut yang lebih tinggi.

Penyerbukan

Arabica ialah tanaman yang menyerbuki dirinya sendiri, yang artinya tanaman bakal memiliki mutasi lebih sedikit serta variasi yang lebih sedikit selama siklus hidupnya dibanding dengan robusta.

Jumlah Kromosom

Arabica mempunyai dua kali lipat jumlah kromosom pada 44 dari robusta pada 22.

Nah, sesudah mengenal perbedaan antara dua jenis kopi diatas, para pembaca lebih tertarik meminum kopi yang mana nih, robusta yang kuat atau arabika yang kaya akan rasa?

(Sumber : https://male.co.id/detail/4090/menilik-perbedaan-kopi-arabica-dan-robusta-story-0, https://www.macamkopidunia.web.id/perbedaan-kopi-arabica-dan-robusta/, https://lifestyle.kompas.com/read/2017/09/11/083356720/apa-beda-kopi-arabica-dan-robusta?page=all, https://gaya.tempo.co/read/1020772/hari-kopi-sedunia-ini-perbedaan-kopi-robusta-dan-arabika/full&view=ok, https://apaperbedaan.com/kopi-arabica-dan-kopi-robusta/, https://www.dictio.id/t/yuk-pahami-perbedaan-kopi-arabica-dan-kopi-robusta/121930, http://anakkopi09.blogspot.com/2018/08/kopi-arabica-dan-robusta.html)



Back To Top